pemadam kebakaran 2d togel

pemadam kebakaran 2d togel,mimpi membunuh tikus,pemadam kebakaran 2d togel

JPNN.com » Ekonomi » Bisnis » Bertemu Bamsoet, Rudy Salim Minta Pemerintah Kaji Ulang Kenaikan Pajak Hiburan

Bertemu Bamsoet, Rudy Salim Minta Pemerintah Kaji Ulang Kenaikan Pajak Hiburan

Senin, 22 Januari 2024 – 07:45 WIB Bertemu Bamsoet, Rudy Salim Minta Pemerintah Kaji Ulang Kenaikan Pajak HiburanFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPengusaha Rudy Salim bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pengusaha Rudy Salim menemui Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, guna menyampaikan aspirasi terkait kenaikan pajak hiburan.

Menurut Rudy Salim, pajak hiburan yang mencapai 40 persen dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap industri hiburan.

"Selain memberatkan para pelaku usaha, kenaikan pajak sebesar ini berpotensi menimbulkan dampak negatif, seperti peningkatan harga tiket masuk, penurunan daya beli masyarakat, dan bahkan berdampak pada kelangsungan usaha para pelaku industri hiburan," ujar Rudy Salim, dalam keterangannya, Senin (22/1).

Baca Juga:
  • Begini Respons Inul Daratista Setelah Luhut Minta Kenaikan Pajak Hiburan Ditunda

Diketahui Rudy Salim adalah pemilik kelab malam PHANTOM – PIK 2 bersama Raffi Ahmad. Mereka keberatan mereka terhadap kebijakan ini, mengatakan bahwa hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan industri hiburan di tanah air.

"Misalnya, customer datang dan belanja senilai Rp 10 juta, total tersebut akan dikenakan Service Charge sebesar 10% sehingga menjadi Rp 11 juta. Jika dikenakan lagi PB1 minimal 40%, total yang harus dibayarkan customer jadi Rp.15,400,000,” Sambung Rudy Salim.

Sementara itu, Bambang Soesatyo mendorong pemerintah mempertimbangkan secara cermat dampak dari kenaikan pajak hiburan terhadap industri hiburan.

Baca Juga:
  • Luhut Minta Kenaikan Pajak Hiburan Ditunda, Inul Daratista Beri Tanggapan

Menurut dia, perlu dilakukan kembali kajian mendalam dan dialog yang lebih intensif dengan pelaku usaha hiburan guna mencari solusi terbaik yang dapat menjaga keseimbangan antara kepentingan fiskal negara dan kelangsungan usaha para pengusaha hiburan.

"Suara para pelaku usaha hiburan perlu didengar dengan baik dalam proses pengambilan keputusan ini. Sehingga kebijakan yang dihasilkan dapat lebih memperhitungkan berbagai aspek dan kepentingan yang ada," ujar Bamsoet, sapaannya.