freelance luar negeri
-
2024-10-09 19:51:01 Source:freelance luar negeri
Browse(61)
freelance luar negeri,erek erek ulet,freelance luar negeri JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono buka suara soal alasan rumah susun (rusun) aparatur sipil negara (ASN) skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di IKN yang tak kunjung dibangun. Basuki menyebutkan alasan pertama adalah karena pembangunan infrastruktur dengan skema KPBU terbilang mahal. Pasalnya, pemerintah harus membayarkan cost of moneyKPBU hingga 2-3 kali lipat dari nilai awal proyek. "Misalnya, penggantian jembatan callender hamilton, 37 jembatan yang selesai kemarin itu investasinya sekitar Rp 600 miliar, tetapi kita kembalikan 15 tahun bisa sampai Rp 1,5 triliun," jelas Basuki saat memberikan contoh cost of moneypemerintah kepada badan usaha jika menggunakan skema KPBU, Kamis (20/6/2024). Oleh karena itu, skema KPBU untuk proyek rusun ASN IKN ini juga masih terus dievaluasi oleh pemerintah. Sebagai solusi, terbuka kemungkinan proyek rusun tersebut dibiayai lewat loanatau bahkan diambil alih seluruhnya oleh pengembang. Baca juga: UPDATE Proyek Jalan Bebas Hambatan IKN Seksi 6A-6B, Konstruksi Berlanjut "Mendingan loankarena masih kecil bunganya, satu persen katanya," lanjut Basuki. Sementara berdasarkan catatan Kompas.com, total rusun ASN IKN yang direncanakan dibangun dengan skema KPBU mencapai 166 tower rusun dan 159 rumah tapak. Badan usaha yang terlibat berasal dari dalam dan luar negeri. Badan usaha dari dalam negeri, antara lain PT Summarecon Agung Tbk dengan 6 tower, PT Perintis Triniti Properti Tbk 8 tower, PT Nindya Karya 8 tower, PT Intiland Development Tbk 109 tower, PT Ciputra Development Tbk 10 tower dan 20 rumah tapak, serta Rockfields yang masih dikonfirmasi. Kemudian badan usaha luar negeri, meliputi Citic Construction dari China yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara bersama dengan PT Risjadson Brunsfield Nusantara dengan 60 tower rusun untuk pegawai Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Hankam), Maxim dari Malaysia 10 tower, dan IJM dari Malaysia 20 tower. Adapun total nilai investasi dari proyek jumbo tersebut masih fluktuatif, namun diperkirakan belanja modalnya akan mencapai lebih kurang Rp 50 triliun.
Previous article:bona sgp
Next article:senggol168
Related reading
- ● sudut yang sehadap
- ● tokyo verdy vs thespakusatsu gunma
- ● live 7msport
- ● pohon togel 4d
- ● lv togel
- ● klasmen liga 1 bri terbaru
- ● parisqq login
- ● fonix 3388slot
- ● chelsea live dimana
- ● no togel kecelakaan mobil
- ● hasil skor persija hari ini
- ● yuyu 4d claim bonus
- ● erek kuda nil
- ● rtp casaslot
- ● excavator sany 75