liga sarana365
-
2024-10-09 16:44:20 Source:liga sarana365
Browse(8823)
liga sarana365,angka maling dalam togel,liga sarana365 jpnn.com, JAKARTA - Auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) disebut meminta uang Rp 12 miliar agar Kementerian Pertanian (Kementan) mendapat predikat wajar tanpa pengecualian (WTP). Permintaan uang itu berangkat atas temuan pemeriksaan sejumlah kegiatan di Kementan, salah satunya terkait program lumbung pangan nasional atau Food Estate. Hal itu terungkap saat Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (Sesditjen PSP) Kementan Hermanto bersaksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan gratifikasi dan pemerasan dengan terdakwa SYL, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada PN Jakarta Pusat, Rabu (8/5). Hermanto bersaksi untuk Terdakwa mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo alias SYL, mantan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono, dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta. Awalnya, Jaksa KPK mendalami keterangan Hermanto soal pemeriksaan BPK di Kementan. Diakui Hermanto, pihaknya mendapatkan WTP dari BPK saat dirinya menjabat sebagai Sesditjen PSP. Jaksa lalu mendalami pengetahuan Hermanto soal Haerul Saleh dan Victor. "Sebelum kejadian WTP itu, saksi ada kenal namanya Haerul Saleh? Victor? Siapa orang-orang itu?" tanya jaksa KPK. "Kalau Pak Victor itu memang auditor yang memeriksa kita (Kementan)," jawab Hermanto. Hermanto menjelaskan Haerul Saleh merupakan Ketua Akuntan Keuangan Negara IV.Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata
Rabu, 08 Mei 2024 – 19:41 WIB Palu Sidang. ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com
Previous article:nomor kupu kupu togel
Next article:95 erek erek
Related reading
- ● barcelona vs madrid 5-0
- ● erek erek 2d singapore
- ● rtp mabosway hari ini
- ● mimpi beli celana baru
- ● bpo telpro.co.id
- ● rtp mitra 77
- ● link alternatif airasiabet
- ● belut moa
- ● ns21 korea
- ● login website higgs domino
- ● cara ngerumus togel
- ● detiksports sepakbola
- ● gelas pecah togel
- ● lxgroup togel
- ● taysen toto link alternatif